1.
TURBIN UAP
1.1 Sejarah
Pada tahun 1884, seorang inggris yang bernama CA Parson menemukanb turbin
dengan prinsip reaksi. Turbin ini dipakai pada beberapa kebutuhan pada lapangan
industri. Kecepatan uap yang mengalir melalui turbin reaksi dengan banyak tingkat
ini relative sangat rendah, yakni 100-200 m/detik.
Perkembangan selanjutnya, dimulai pada tahun 1898, dengan dasar dari turbin
DE LAVAL, maka oleh Charles Gordon Cutis (insinyur Amerika) dapar mengurangi
kecepatan putar turbin dengan jenis turbin aksi yang dibuat dengan beberapa
tingkat kecepatan satu tekanan.
Pada tahun 1990 turebin ini di demonstrasikan di Amerika. Turbin tersebut
mempunyao dua sudu jalan, di antara kedua sudu jalan tersebut di pasang sudu
antar yang di pasang mati pada rumah turbin, sehingga putaran sudu antar
seakan-akan berlawanan dengan putaran sudu jalan. Untuk turbin dengan dua
tingkat kecepatan dan satu tingkat tekanan dibuat pula oleh lenin Nevsky.
Hampir semua turbin dikonstruksi dengan turbin radial, artinya aliran uap dimasukkan
sejajar dengan poros turbin.
1.2 Pengertian
Turbin
uap merupakan suatu penggerak mula yang mengubah energy potensial
uap menjadi energi kinetik dan selanjutnya diubah menjadi energi mekanis dalam bentuk
putaran poros turbin. Poros turbin, langsung atau dengan
bantuan roda gigi reduksi, dihubungkan dengan mekanisme yang akan digerakkan.
Tergantung pada jenis mekanisme yang digunakan, turbin uap dapat digunakan pada
berbagai bidang seperti pada bidang industri, untuk pembangkit tenaga listrik dan untuk transportasi. Pada proses perubahan energi potensial menjadi energi
mekanisnya yaitu dalam bentuk putaran poros dilakukan dengan berbagai cara.
1.3 Cara Kerja
Turbin uap terdiri dari sebuah cakram yang dikelilingi oleh daun-daun
cakram yang disebut sudu-sudu. Sudu-sudu ini berputar karena tiupan dari uap
bertekanan yang berasal dari ketel uap, yang telah dipanasi terdahulu dengan
menggunakan bahan bakar padat, cair dan gas.
Uap tersebut kemudian dibagi dengan menggunakan control valve yang akan
dipakai untuk memutar turbin yang dikopelkan langsung dengan pompa dan juga
sama halnya dikopel dengan sebuah generator singkron untuk menghasilkan energi
listrik.
Setelah melewati turbin uap, uap yang bertekanan dan bertemperatur
tinggi tadi muncul menjadi uap bertekanan rendah. Panas yang sudah diserap oleh
kondensor menyebabkan uap berubah menjadi air yang kemudian dipompakan kembali
menuju boiler. Sisa panas dibuang oleh kondensor mencapai setengah jumlah panas
semula yang masuk. Hal ini mengakibatkan efisisensi thermodhinamika suatu
turbin uap bernilai lebih kecil dari 50%. Turbin uap yang modern mempunyai
temperatur boiler sekitar 5000C sampai 6000C dan temperatur kondensor 200C
sampai 300C.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar