BAB III
PEMBAHASAN
3.1.
Pelabuhan Dirancang untuk Melayani
Kapal
Aktivitas
kepelabuhan yang hakiki merupakan pelayanan terhadap barang yang mengalir
melalui sistem angkutan di perairan lokal, regional dan global. Sistem angkutan
di perairan sebagai transport yang memindahkan barang dari tempat asal ke
tujuan sesuai menurut sanksi perdagangan.
Fasilitas
pelayanan jasa kepelabuhan yang berkedudukan di lokasi Daerah Lingkungan Kerja
pelabuhan (DKLp) wilayah daratan maupun perairan terdiri dari fasilitas pokok
dan fasilitas penunjang. Fasilitas yang berada di wilayah darat adalah
fasilitas langsung untuk langsung untuk jasa kapal dan barang. Sedangkan
fasilitas yang berada di wilayah perairan adalah fasilitas untuk berlabuh,dan
perairan karantina. Dengan demikian semua fasilitas pokok dan fasilitas
penunjang disediakan untuk kapal beserta muatannya.
3.2.
Dasar Perencanaan Pembangunan
Pelabuhan
Perencanaan pembangunan pelabuhan didahului dengan
analisis atas 3 faktor dominan terdiri dari:
a)
Prakiraan produktifitas, berdasarkan
1)
Kecenderungan teknologi bongkar muat
Peralatan bongkar muat yang terdiri
dari peralatan mekanis untuk menurunkan dan menaikkan barang dari/ke atas
kapal, dan peralatan sejenis yang digunakan di terminal seperti crane,
loader/unloader, pump, belt/chain conveyor dan sebagainya mengalami perubahan
teknologi.
2)
Data statistik kinerja
Kinerja operasional bongkar muat yang tercatat sebagai
sumber daya informasi meliputi empat kategori tolak ukur, sebagai berikut
·
Output yang terdiri dari output kapal dan
throughput dermaga
·
Service terhadap kapal terdiri dari waktu kapal
di pelabuhan
·
Utilization terdiri dari tolok ukur pemakaian
dermaga
·
Cost per ship time in port terdiri dari ongkos menghandel
barang per ton
3)
Hambatan produktivitas
Tindakan atau aktifitas yang negatif dalam arti tidak
searah dengan peningkatan produktivitas fasilitas jasa kepelabuhan adalah
hambatan produktifitas, diantaranya:
·
Rasio waiting time per service time melampaui
ambang batas standar (>30%)
·
Data tidak tercatat secara statistik ke dalam
sistem informasi
·
Prosedur pengurusan dokumen panjang berbelit
·
Pemeliharaan fasilitas tidak terencana sehingga
kesiapan fasilitas terganggu oleh down time
·
Pemeriksaan kargo security check yang berlebihan
b)
Prakiraan trafik, berdasarkan:
Perkiraan terhadap volume lalu lintas barang dan kapal
di suatu pelabuhan pada prinsipnya ditujukan untuk mendapatkan pengetahuan
tentang kecenderungan-kecenderungan sebagai berikut
·
Tipe beserta ukuran draft, panjang, dan lebar
kapal yang akan berkunjung di masa akan datang
·
Jenis muatan yang diangkut berikut dengan
kemasan untuk dapat menyediakan alat yang tepat
·
Volume muatan yang diangkut melalui pelabuhan
baik muatan yang masuk maupun keluar
1)
Kecenderungan Perdagangan
Perdagangan di suatu negara dapat dibagi atas
perdagangan domestik dan perdagangan internasional atau ekspor dan impor.
Transaksi perdagangan antar negara telah megalami perubahan yang signifikan
yakni:
·
Transaksi Elektronik (e-commerce)
Dengan cara meniadakan pemakaian uang kertas sehingga
dapat menurunkan biaya transaksi yang dilakukan
·
Transaksi Tanpa Batas Negara
Transaksi ini menggunakan web dalam penggunaannya
·
Perjanjian Perdagangan
Merupakan suatu organisasi yang dibentuk dalam upaya
untuk menyeimbangkan neraca perdagangan antar sesama anggota
·
Inconterm
Merupakan syarat-syarat dlam perdagangan internasional
2)
Kecenderungan Tekologi Perkapalan
Pembangunan kapal disesuaikan dengan kemampuan galangan
kapal dan permintaan pasar. Kecenderungannya dapat disebutkan sebagai berikut:
·
Desain Kapal
Perubahan desain kapal terutama terjadi pada 2 faktor
dominan yakni ukuran (dimension) dan pengkhususan sesuai dengan muatan yang
diangkut.
·
Pelayaran Niaga
Pada prinsipnya terikat pada ketersediaan barang muatan.
·
Pengaruh Teknologi Perkapalan Tehadap Pelabuhan
Perubahan aspek dimensional dan spesialisasi perkapalan
berdampak searah terhadap infrastruktur pelabuhan.
3)
Kecenderungan Teknologi Kemasan Muatan
Sistem angkutan peti telah menjadi pilihan prioritas
pemilik barang untuk jaminan keamanan, efisien trasnport dan bongkar muat.
4)
Data Trafik
Ketersediaan data yang akurat dalam merancang perluasan
fasilitas pelabuhan tidak bisa tidak. Data yang dibutuhkan untuk prakiraan
trafik adalah:
·
Data lalu lintas kapal:
a.
Kinerja pelayanan kapal
b.
Ukuran rata-rata dan maksimum panjang kapal
c.
Ukuran maksimum draft sat kedatangan kapal
d.
Presentase kapal yang datang
·
Data arus barang
a.
Total tonase barang yang terlayani di pelabuhan
b.
Rata-rata tonase barang dibongkar dan dimuat per kapal
c.
Jenis dan volume barang berbahaya
c)
Perluasan Fasilitas berdasarkan:
Mengantisipasi lonjakan trafik yang akan datang berupa
kenaikan volume lalu lintas kapal dan arus muatan yang diprakirakan tidak
tertampung dengan fasilitas terpasang, maka manajemen pelabuhan menyusun
rencana perluasan atau penambahan kapasitas pelayanan.
1)
Kecenderungan rancang bangun
Empat pilihan tipe konstruksi dermaga beton yakni:
·
Tipe blok beton (concrete block type)
·
Tipe sheet pile
·
Tipe caisson
·
Tipe tiang pancang (pipe pile type)
2)
Pertimbangan ekologis
Pembangunan pelabuhan yang baru ataupun perluasan
fasilitas mesti membawa perubahan lingkungan bagi area perairan dan daratan
secara fisik. Perubahan lingkungan fisik berlangsung secara timbal-balik, dalam
arti rancangan disesuaikan dengan kondisi fisik yang tersedia. Kondisi fisik
yang patut dipertimbangkan adalah:
·
Kondisi topografi dan geologi
·
Aspek nautis
·
Aspek sedimentasi
·
Angin
·
Data lingkungan
3)
Hambatan pembangunan
Hambatan krusial bagi pelabuhan meliputi
·
Wilayah daratan yang antara lain terdiri dari
lokasi yang direncanakan tepat di kaki atau bahkan di lereng bukit.
·
Wilayah desar perairan di lokasi mana bertemu
arus, gelombang, dan sungai yang mempercepat naiknya endapan lumpur dan/pasir,
atau terletak hamparan karang/batu besar yang dapat mengganggu.
4)
Data fasilitas terpasang
Asupan data menjadi salah satu unsur penting dalam
proses penyusunan rencana perluasan fasilitas pelabuhan. Data yang mutlak
diperlukan adalah:
·
Data topografi berisi peta bumi lokasi pelabuhan
·
Data hydrografi
·
Data meteorologi
·
Data geologi dan geoteknik
·
Data sedimentologi
3.3.
Rencana Induk (Master Plan) Pelabuhan
Peran utama pelabuhan sebagai
infrastruktur strategis amat besar bagi pembangunan nasional Indonesia. Rencana
induk pelabuhan pada hakikatnya adalah rencana tata ruang dan peruntukan tanah
sebagai lokasi pelabuhan untuk jangka panjang bahkan selama mungkin. Adapun
rencananya yakni:
a.
Kelas Pelabuhan
Disesuaikan dengan hierarki pelabuhan umum di Indonesia
yang secara normatif terdiri dari pelabuhan utama, pengumpul, dan pengumpan.
b.
Penentuan Lokasi
Lokasi pelabuhan adalah letak kedudukan geografis
lengkap dengan titik koordinat astronomis terdiri dari wilayah daratan dan
perairan yang memenuhi kelayakan teknis , ekonomis, lingkungan
c.
Pendekatan dan Model
Pelabuhan
Ditentukan oleh sejauh mana terpenuhinya kebutuhan akan:
·
Perairan yang dalam dan aman
·
Daratan yang cukup luas
·
Ketersediaan tenaga kerja proyek
·
Jaringan jalan raya, kereta api
d.
Pengerukan dan Reklamasi
Biasanya pengerukan digunakan untuk menimbun bagian
daratan yang tidak rata.
e.
Spesialisasi Terminal
Meliputi terminal multiperan, terminal kontainer, terminal
curah kering, terminal curah cair, dan terminal Ro-Ro.
3.4.
Rencana Pembangunan Sistem Informasi
Sumber daya informasi dapat menjadi alat bagi setiap bidang
industri transportasi termasuk kepelabuhanuntuk mengungguli kompetitor. Data
dan informasi akan memberitahukan tentang produk, kekuatan dan kelemahan.bab 1pendahuluan >>> di sini
bab ii kajian teori >>>>di sini
bab iii pembahasan >>> disisni
bab iv kesimpulan >>>> disini
daftar pustaka>>>>>> disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar