INSTALASI MESIN INDUK
Mesin Induk
Instalasi penggerak terdiri dari 1 (satu) buah mesin
induk yang dilengkapi dengan reversing reduction gear, sistem poros
baling-baling dan baling-baling.
Pengoperasian setempat dari mesin-mesin induk dapat dilaksanakan dalam hal terjadinya kerusakan pada sistem pengendalian jarak jauh (remote control) dari rumah kemudi.
Pengoperasian setempat dari mesin-mesin induk dapat dilaksanakan dalam hal terjadinya kerusakan pada sistem pengendalian jarak jauh (remote control) dari rumah kemudi.
Olah
Gerak Kendali Mesin Induk
Olah gerak kendali mesin-mesin induk tersebut dilakukan melalui sistem jarak jauh dari ruang kemudi. Mesin induk juga dapat dioperasikan setempat di kamar mesin dalam keadaan darurat dan perintah-perintah untuk olah gerak diteruskan melalui electronic engine telegraph, tabung suara (voice tube) dan intercom, yang kesemuanya diletakkan dalam ruang kontrol. Mesin induk dan bantu di kamar mesin dilengkapi dengan instrumen pengontrol dan sistem alarm termasuk alat penunjuk putaran (indicator rpm). Instrumen-instrumen pengontrol dan indikator di kamar mesin dihubungkan dengan pusat kendali olah gerak di ruang kemudi.
Gearbox
Propeller digerakkan dengan sistim roda gigi dengan perbandingan reduksi yang sesuai dengan karakteristik baling-baling. Sistem roda gigi adalah dari reversing reduction gear type. Setiap roda gigi dilengkapi dengan pompa minyak pelumas, termometer, dan Thrust bearing yang dipasang menyatu dengan rumah roda gigi.
Propeller digerakkan dengan sistim roda gigi dengan perbandingan reduksi yang sesuai dengan karakteristik baling-baling. Sistem roda gigi adalah dari reversing reduction gear type. Setiap roda gigi dilengkapi dengan pompa minyak pelumas, termometer, dan Thrust bearing yang dipasang menyatu dengan rumah roda gigi.
Propeller
Kapal memiliki satu buah baling-baling. Baling-baling direncanakan agar dapat menghasilkan gaya dorong yang efisien untuk mencapai kecepatan yang diinginkan. Penting untuk diingatkan peranan pemilihan mesin induk dan rasio roda gigi yang sangat vital bagi perancangan baling-baling, sehingga setiap perubahan pemilihan mesin induk dan rasio roda gigi akan mengakibatkan perubahan desain baling-baling.
Kapal memiliki satu buah baling-baling. Baling-baling direncanakan agar dapat menghasilkan gaya dorong yang efisien untuk mencapai kecepatan yang diinginkan. Penting untuk diingatkan peranan pemilihan mesin induk dan rasio roda gigi yang sangat vital bagi perancangan baling-baling, sehingga setiap perubahan pemilihan mesin induk dan rasio roda gigi akan mengakibatkan perubahan desain baling-baling.
Sistem Poros Baling Baling
Sistem poros baling-baling yang terdiri dari 1 poros
baling-baling dan 1 poros antara untuk masing-masing mesin induk dari bahan
S-50-C yang dilapisi oleh bahan FRP, sedangkan pada bagian-bagian yang berada
pada daerah bantalan seperti ; tabung poros, penyangga dan kopling dilapisi
oleh sleeve dari bahan bronze yang memenuhi peraturan BKI. Poros antara dan
poros baling-baling dihubungkan dengan kopling dari tipe kopling flens yang
dilengkapi dengan mur pengunci. Satu tabung poros baling-baling terdiri dari
tabung poros yang terbuat dari baja tuang, pipa tabung poros yang terbuat dari
carbon steel, bantalan yang terbuat dari karet dan rumah bantalan dari bahan
bronze dipasang menembus lambung pada bagian buritan. Poros baling-baling
berputar pada bantalan dengan pelumasan minyak dan sesuai dengan peraturan BKI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar